Laman

Kamis, 28 Januari 2016

29 Januari 2016

Ia memang sudah menjadi milikku, tetapi entah mengapa rasa ketakutan akan kehilangan dia kembali muncul.
Ingin melangkah maju tetapi ketakutan yang menghalangi langkahku.
Sudah lama kami bersama tetapi masih belum ada tujuan di masa depan seperti apa.
Kami masih menggunakan prinsip 'jalani saja dulu' entah sampai kapan.
Kami tahu sangat tahu bahwa hubungan kami ini tidak akan berakhir bahagia karena kami 'berbeda'
Tapi apakah kami salah mempertahankan hubungan kami karena kami masih saling sangat menyayangi satu sama lain dan kami masih takut kehilangan satu sama lain?
Ia yang masih menjadi salah satu semangatku, ia yang selalu bisa menciptakan senyum di wajahku dengan senyumannya, ia yang selalu bisa membuatku tertawa lepas dengan lelucon garingnya, ia masih selalu berjuang demi hubungan kami. Ia yang sampai saat ini masih aku panggil 'sayang' itu adalah seseorang yang (menurutku) patut diperjuangkan.
Tetapi perjuangan seperti apa lagi yang harus kami lakukan agar kami tidak akan terpisah lagi? Agar kami menjadi satu di hadapanNya? apakah selama ini hubungan kami salah?
Boy, tolong tanyakan TuhanMu apakah aku boleh mencintai umatNya dengan caraku?
apakah boleh aku mendoakanmu dengan cara doaku?
apakah aku boleh memilikimu sedangkan kamu adalah milikNya?
jika sudah ada jawaban dari TuhanMu bisakah kamu menyampaikannya padaku?
aku ingin tau agar aku bisa berjalan dengan tegap.
Boy, satu hal yang harus kamu tau bahwa aku masih tetap mencintaimu sampai saat ini. Sangat mencintaimu.

Your Sincerely,

Dyan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar